Bismillah walhamdulillah wassholaatu wassalamu 'ala rasulillah
Dipostingan sebelumnya saya sudah membahas wilayah pertama dari 3 wilayah hidup manusia (Kierkegaard), yakni wilayah estetis. Dan kali ini kita beranjak ke wilayah yang lebih luas lagi yaitu wilayah "etis".
Dinamika sosial merupakan salah satu faktor pendukung manusia mengembangkan pola pikirnya dan cara pandangnya, dari yang awalnya hanya memandang dari luar (estetika) menuju ke pandangan yang lebih aktual dalam kehidupan sosial (etika) dimana kita memandang segala hal yang terjadi dengan pandangan etika (susila, kesopanan, moral dan responsibilitas).
Dalam praktik ini pandangan manusia menjadi lebih luas seperti saat seseorang memilih sesuatu seperti pakaian, dan interaksi sosial dengan sesama maupun memiliki latar belakang yang berbeda, seseorang memiliki cara-cara yang menekan konflik dan mengedepankan kerukunan. Segala bentuk percakapan dan diskusi tidak menyinggung pribadi lawan bicara dan lebih memperhatikan retorika yang santun namun asik.
Itulah yang membedakan antara wilayah estetis dengan wilayah etis manusia, seperti kita beralih dari satu pemikiran satu sudut pandang ke pemikiran multi-sudutpandang, kalau dalam bahasa jawa kita mengenal dengan "sawang sinawang" .
Sekian terima kasih
1 Comments
Suangaaarrrr
BalasHapusPosting Komentar